3 Film Indonesia Terfavorit Semester Pertama 2019

Sejak awal tahun ini sudah lebih dari 60 judul film Indonesia dirilis. 18 diantaranya saya tonton langsung di bioskop. Setiap film yang saya tonton memiliki daya tarik yang berbeda-beda, yang membuat saya akhirnya merelakan minimal Rp 30.000 (sebelum melibatkan diskon aplikasi) dari dompet. Dari semua film Indonesia yang saya tonton hingga hari ini, berikut adalah tiga film pilihan yang menurut saya terbaik.

1. Orang Kaya Baru (rilis 24 Januari 2019)

Orang Kaya Baru mengangkat cerita yang dapat dikatakan kebalikan dari Keluarga Cemara. Memiliki premis keluarga sederhana yang mendadak kaya berkat warisan sang kepala keluarga, film ini berhasil menyampaikan pesan tentang kehangatan keluarga dalam hidup yang sederhana dan tidak semua permasalahan hidup dapat diselesaikan dengan uang. Ketika status sosial berubah, maka kebutuhan dan lingkungan pergaulan pun dapat berubah secara signifikan. Itulah nilai moral yang berhasil disampaikan film ini, disisipi komedi satir yang dibawakan secara ringan pula. Preferensi pribadi saya pun lebih menyukai film ini dibandingkan Keluarga Cemara.

2. Sunyi (rilis 11 April 2019)

Dari genre horor, film Indonesia terbaik yang saya tonton adalah Sunyi, yang diadaptasi dari Whispering Corridors. Film yang memiliki latar di sekolah dengan tradisi senioritas yang kuat ini terbilang efektif dalam menyajikan aspek horornya. Film tidak perlu efek suara atau visual yang berlebihan untuk menampilkan jumpscare, juga tidak perlu suasana yang heboh dalam menyampaikan horror plot-nya. Yang membedakan film ini dengan film horor lain yang sejenis adalah latarnya yang hanya berfokus di sekolah, tidak pernah meluas ke tempat lain seperti rumah si pemeran utama. Jadi, film ini memang benar-benar efektif dalam bercerita bukan? Plot twist yang mudah ditebak sejak pertengahan film terbayar oleh resolusi yang closed the conflict well, yang turut memberikan happy ending terhadap tradisi senioritas dan bullying di sekolah para pemeran utama. Sayangnya film horor sebaik ini hanya berhasil mengumpulkan 413.256 penonton ketika harus bersaing dengan banyak film Indonesia lainnya dari berbagai genre.

3. Ghost Writer (rilis 4 Juni 2019)

Dari deretan film libur Lebaran di tahun ini, Ghost Writer adalah yang saya nilai paling baik. Debut sutradara Bene Dion Rajagukguk, yang juga diproduseri Ernest Prakasa ini dikatakan bergenre horror comedy. Film ini menceritakan Naya (Tatjana Saphira) yang harus menyelesaikan novel baru tentang kisah hidup arwah yang menghantui rumahnya, demi membiayai ia dan adiknya. Kemunculan tokoh hantu pada film, bagi saya membuat film ini dikatakan sebagai “film hantu” dibanding “film horor”. Film ini juga cukup berhasil dalam mengeksekusi komedi ketika Naya dan adiknya tinggal di rumah berhantu dan menjadikan hantu sebagai objek komedi saat sedang menjadi topik obrolan. Film dengan plot dan ending yang “Ernest banget” ini kini sudah tercatat berhasil mengumpulkan 1.116.067 penonton dan masih mendapatkan jam tayang walau sedikit.

Itulah ketiga film Indonesia favorit saya di semester pertama tahun 2019 ini. Apakah sama dengan film favorit kalian? Jika berbeda, mungkin film tersebut sebenarnya tidak sempat saya tonton kemarin atau hasil akhirnya tidak sebaik ekspektasi saya sebelum menontonnya.

1 thought on “3 Film Indonesia Terfavorit Semester Pertama 2019

  1. Pingback: 5 Film Indonesia Terfavorit Sepanjang 2019 | Notes of Hobbies

Leave a comment