Daily Archives: December 29, 2019

Review Film Malam Jumat the Movie

Apakah film adaptasi kanal Youtube ini akan sebaik kanal Youtubenya?

Pada bulan puasa lalu saya juga sempat puasa ke bioskop sehingga melewatkan cukup banyak film yang tayang pada saat itu. Salah satunya adalah film horor yang diadaptasi dari channel Youtube Ewing HD, yang khas dengan kalimat perkenalan “Hai semua nama gue Ewing dan terima kasih telah memberikan gue kesempatan untuk menemani malam Jumat lo,” diberi judul #MalamJumat the Movie. Sempat penasaran akan cerita pada filmnya pada saat itu, beberapa minggu yang lalu saya pun menontonnya ketika ada kesempatan. Karena ini film horor, apakah ceritanya semenyeramkan cerita-cerita yang pernah dibahas dalam channel-nya?

Ewing (Ewing H.D.) tampil sebagai dirinya sendiri, pada awal film memperkenalkan diri secara close up dengan kalimat pembuka andalannya. Memilih konsep behind the scene dari video yang akan dibuatnya, film memperkenalkan Ewing dan sekumpulan kru Ewing Squad yang akan pergi ke sebuah taman wisata yang menyeramkan, Wonderpark, karena pernah dijadikan lokasi bunuh diri. Salah satu dari mereka, Lulu (Dea Annisa) kerasukan penunggu tempat tersebut, membuat Ewing Squad kembali dengan konten seadanya, juga menemukan pakaian milik seseorang. Ewing kembali mengunggah video mereka di Wonderpark, menunjukkan temuannya di taman bermain tersebut.

Film dibuat lebih menarik ketika Dinda (Zoe Abbas) mengomentari video Ewing, mengaku bahwa pakaian yang ditemukan itu milik kakaknya. Dinda pun meminta bantuan Ewing dan krunya untuk mencari tahu akan kakaknya yang menghilang. Meski telah mengalami kejadian menyeramkan di Wonderpark, Ewing mengajak para krunya kembali ke sana bersama Dinda, sekalian ingin membuat konten horor yang berbeda dari sebelumnya. Selain Dinda, Ewing Squad pun ditemani sahabat Dinda yang mengaku sebagai pacar dari kakak Dinda. Atas rekomendasi Ewing, Dinda pun ditemani Tio (Ade Firman Hakim), Youtuber sekaligus paranormal yang akan menjadi mediator mereka dengan sang arwah yang bergentayangan.

Sebagai sebuah film horor, film ini tampak komplit karena menayangkan sosok hantu gentayangan, paranormal, dan juga pembunuh berdarah dingin. Ketika ingin menunjukkan penampakan, film tidak mengawalinya dengan sesuatu yang mengagetkan kita. Ketika film menunjukkan momen sadisnya, momen tersebut digambarkan dengan cukup berdarah-darah. Melihat jajaran karakternya pun, ada yang percaya hantu, serius mengikuti sang paranormal, dan ada juga yang sompral terhadap peristiwa yang sedang terjadi, cukup lengkap untuk sebuah film horor. Untuk tipe karakter terakhir, diberikan pada salah satu Ewing Squad yang karakternya juga tak jauh dari sosok “pencari konten”.

Film ini memiliki plot twist yang benar-benar menipu penonton dan seolah membatalkan kengerian yang dibangun sejak awal film. Saya dapat berkata demikian karena film beralih dari horor supernatural menjadi horor thriller. Benar ada hantu yang diungkap keberadaannya di film ini, tetapi dikesampingkan dalam plot. Character twist dari sang antagonis pun terkesan tiba-tiba, dilatar belakangi dengan motif yang dangkal. Terhadap apa yang ia lakukan, alasannya terkesan dituliskan dengan malas pada naskah. Dalam mengungkapkan siapakah si jahat yang sebenarnya, film ini memberikan adegan yang ajaib yang dilakukan oleh Dinda (membuka IG kakaknya saat genting). Tidak sampai di sana, film memberikan twist berlapis di akhir film sebelum menunjukkan dialog terakhir yang menyimpulkan apa yang terjadi pada film. Yang intinya, pesan untuk para pembuat konten yang menghalalkan segala cara untuk menarik like, comment, dan subscribe dari para follower-nya.

Isi pesan terakhir yang disampaikan film tampaknya adalah satu-satunya hal positif yang dapat saya ambil dari film ini. Tentu tidak ada hal lain lagi selain gagasan naskahnya, apalagi akting para pemainnya. Ewing pun tampil lebih baik di kanal Youtube-nya dibandingkan di filmnya. Nilai saya untuk film ini pun hanya 3 dari 10.