Monthly Archives: February 2020

Review Film Toko Barang Mantan

Siapa yang mau belanja di Toko Barang Mantan?

Toko Barang Mantan, jika ada di dunia nyata akan menjadi tempat yang viral di Instagram dan penuh dengan barang-barang menarik. Sayang, toko tersebut hanya ada di film terbaru dari MNC Pictures dengan judul yang sama. Dikisahkan Tristan (Reza Rahadian) adalah mahasiswa abadi yang membuka toko bernama Toko Barang Mantan. Toko tersebut ia rintis karena ia suka menjual barang-barang pemberian mantannya. Tristan mengelolanya bersama Amel (Dea Panendra) dan Rio (Iedil Putra) di sebuah area pertokoan. Mereka juga membeli barang-barang dari orang lain yang ingin move on dari mantannya untuk dijual kembali. Nilai jual barang-barang tersebut bukan berdasarkan fungsinya, melainkan ceritanya.

Permasalahan datang ketika Tristan merasa usahanya mengalami masalah finansial. Ditambah lagi, mantannya, Laras (Marsha Timothy) kembali datang mengirimkan undangan pernikahan. Bagi playboy kampus seperti Tristan, Laras adalah mantan terbaiknya, tentu ia tak bahagia akan undangan yang ia terima. Kedatangan Laras membuat Tristan ingin terlihat sebagai orang yang sukses. Maka, ia pun bertekad untuk memajukan tokonya dan kembali ke kampus demi menyelesaikan skripsinya yang sudah lama ia tinggal.

Continue reading

Review Film 4 Mantan

Film tentang mantan yang diubah menjadi thriller yang dangkal

Ketika tahun lalu saya menonton Kembalinya Anak Iblis demi menjawab rasa penasaran, saya langsung memberikan cap merah untuk film-film dari RA Pictures yang ditayangkan berikutnya. Artinya, saya harus berpikir berkali-kali sebelum menontonnya supaya tidak lagi dikecewakan. Berbeda dengan 4 Mantan, yang seolah trailer-nya menjanjikan bahwa filmnya akan menjadi tontonan yang berbeda dari film-film horor lain dari RA Pictures. Maka, saya pun bersedia meluangkan waktu dan uang untuk menonton film ini.

Tokoh utama pada 4 Mantan adalah Alex (Jeff Smith) yang selalu disiksa ibunya sejak kecil. Alex pun kerap di-bully ketika sedang berlatih di gym langganannya. Suatu hari, terdengar kabar kematian Alex yang mengagetkan empat perempuan, Sara (Ranty Maria), Airin (Melanie Berentz), Rachel (Malay Nicole), dan Amara (Denira Wiraguna). Ketika saling dipertemukan, mereka semakin kaget kala mengetahui bahwa mereka adalah mantan pacar Alex yang dipacari secara bersamaan. Kekagetan mereka bertambah tatkala esoknya mereka sama-sama mendapatkan surat dari Alex yang mengatakan bahwa salah satu dari keempat mantannya lah yang membunuhnya.

Continue reading

Review Film Milea: Suara Dari Dilan

Kenangan Dilan dan Milea akhirnya mencapai akhirnya.

Ketika tahu bahwa Milea: Suara Dari Dilan akan ditayangkan, ekspektasi saya adalah bahwa film tersebut akan menjadi penutup yang manis dari hubungan Dilan dan Milea. Film Milea sejatinya adalah penceritaan tentang Milea dari sudut pandang Dilan, setelah dua film sebelumnya, Dilan 1990 dan Dilan 1991 diceritakan dari sudut pandang Milea. Tentu kita berhak berharap bahwa film Milea akan menjawab lubang-lubang pada film sebelumnya, seperti bagaimana Dilan bisa mengetahui sosok Milea, siswi baru di sekolahnya? Sayangnya, film adaptasi ketiga ini murni dijadikan fan service bagi para penonton dua film sebelumnya, yang paling gagal menyampaikan rasa “rindu mantan terindah” yang dimilikinya. Mengapa?

Continue reading

Review Film Little Women

Tak terduga semua pemeran perempuannya berhasil menjadi karakter yang lovable

Menonton film adalah hobi yang terbilang baru bagi saya. Dengan demikian, saya hanya sedikit tahu mengenai film-film bagus yang pernah dibuat, beserta orang-orang yang berjasa akannya. Saya belum menonton Lady Bird dan juga tidak terlalu peduli dengan Greta Gerwig selaku sutradaranya. Jadi, saya pun tidak terlalu antusias ketika ia membuat film lain lagi dan orang-orang akan menyukainya berdasarkan karya sebelumnya. Termasuk dengan Little Women, yang menarik hati saya karena saya merasa pernah menonton versi kartunnya saat kecil.

Little Women yang dibuat tahun 2019 lalu ternyata film adaptasi ketujuh dari novel berjudul sama. Pada film dikisahkan Jo yang menjadi seorang guru di New York dan menjadi penulis cerita di kolom koran. Merasa malu, ia tidak ingin namanya dicantumkan pada ceritanya. Suatu hari ia pulang demi adiknya yang sedang sakit, Beth. Pada saat itu lah kita diperkenalkan dengan tiga saudari Jo; Meg yang tertua, Amy, dan Beth. Meg kini sudah memiliki keluarga sendiri sementara Amy sedang berada di Paris dan akan menikah dengan pengusaha kaya. Sementara itu, Beth tetap tinggal bersama ibu mereka.

Continue reading

Review Film Secret Zoo

Pesan untuk menyayangi satwa yang dikemas dengan sangat “out of the box”

Sejak tahun kemarin menonton Parasite, saya selalu penasaran dengan film-film dari Negeri Ginseng yang ditayangkan di Indonesia. Film-film dari Korea selalu membawa cerita yang segar ketika film-film Indonesia sedang dipenuhi oleh drama adaptasi tulisan (novel, wattpad, dsb) dan horor medioker, juga ketika film-film dari Hollywood diramaikan dengan remake atau sekuel dari karya-karya fenomenal terdahulu. Termasuk Secret Zoo, sebuah drama komedi yang tak terduga membawa pesan yang efektif untuk menjaga satwa-satwa langka, dengan cara yang tak biasa pula.

Tokoh utama pada Secret Zoo adalah Kang Tae-soo, seorang pemagang di sebuah firma hukum yang sedang bermasalah. Ia rela dikeroyok para pendemo di depan kantornya demi mendekati sang direktur. Melihat keberaniannya, sang direktur pun berjanji akan memberikannya pekerjaan tetap sebagai pengacara, setelah berhasil mengurus sebuah kebun binatang yang hampir bangkrut. Hal tersebut bukanlah pekerjaan yang sepele mengingat kebun binatang yang akan diurus adalah aset milik klien penting, pun waktu yang diberikan pada Tae-soo hanya tiga bulan. Ditambah lagi, kebun binatang tersebut hanya menyisakan sedikit karyawan yang bertahan dan sebagian besar hewan telah dijual. Para karyawan yang tersisa adalah Seo (direktur lama yang rela berkorban), Han So-won (dokter hewan), Kim Hae-kyung (pegawai perempuan yang pacarnya memiliki toko dekat kebun binatang tersebut), dan Kim Gun-wook (penjaga kandang yang diam-diam menyukai Hae-kyung). Sementara, hewan berharga yang tersisa adalah Black Nose, beruang kutub yang tengah sakit dan menjadi alasan So-won untuk bertahan di kebun binatang.

Continue reading

Review Film Birds of Prey

Yang sekarang judulnya berubah menjadi Harley Quinn: Birds of Prey

Sebagai disclaimer, ulasan kali ini datang dari sudut pandang saya yang belum menonton Suicide Squad tetapi sudah mengetahui siapa Harley Quinn. Saya pun tahu bagaimana hubungannya dengan Joker dan kehadiran Batman pada akhir dari Suicide Squad. Namun, film ini tetap dapat saya nikmati tanpa meninggalkan banyak pertanyaan tentang sosok Harley Quinn.

Birds of Prey: And the Fantabulous Emancipation of Harley Quinn adalah panggung untuk memperkenalkan Harley Quinn sejak awal. Film ini dibuka dengan animasi yang menarasikan perkenalan Harley. Berkat pengenalan tersebut, kita akan tahu bahwa ia semula adalah seorang PhD dan pernah merawat Joker di rumah sakit jiwa. Kini ia sudah benar-benar putus dengan Joker, membuat keselamatannya tidak terjamin lagi oleh Joker. Untuk mendeklarasikan putusnya hubungan mereka, Harley meledakkan pabrik kimia tempat ia bertemu dengan Joker.

Continue reading

Review Film Nikah Yuk!

Cerita tentang kisah cinta yang terlalu ajaib

Nikah Yuk! adalah sebuah drama tak terduga mengisahkan Arya (Marcell Darwin) yang diminta untuk segera menikah oleh orang tuanya. Namun, Arya merasa ingin menjadi seorang yang sukses dulu sebelum menikah dengan pacarnya, Neina (Aliyah Faizah). Pikiran Arya terhadap pernikahan berubah ketika ibunya jatuh sakit, Arya pun baru putus dengan Neina. Untung ia bertemu dengan Lia (Yuki Kato), komikus yang ia temui dalam proyek yang sama. Kehadiran Lia seolah membawa dunia baru bagi Arya. Kemudian, Arya pun ingin menikahi Lia dan membantu mewujudkan impiannya. Namun, terdapat rahasia tak terduga dibalik semua hal yang terjadi pada Arya, termasuk pernikahannya dengan Lia.

Continue reading

Review Film Girl on the Third Floor

Cerita tentang rumah yang menghukum dosa penghuninya.

Girl on the Third Floor mengisahkan Don Koch yang baru saja membeli sebuah rumah di Chicago. Rumah yang ia tinggali ternyata memiliki banyak masalah seperti pipa bocor dan atap runtuh. Ia berniat memperbaikinya sendiri selagi tinggal sendirian dengan anjingnya. Ia bersikeras untuk merenovasi rumahnya sendiri demi memulai hidup baru bersama istrinya yang tengah hamil dan ditinggal sementara, Liz. Don bertemu dengan tetangga barunya, seorang pastur wanita, Ellie, yang memperingatkannya untuk pergi dari rumah barunya. Karena rumah baru Don dipercaya memiliki masa lalu kelam dan senantiasa “menguji” penghuninya. Hal-hal mistis di rumah Don pun mulai terjadi seiring ia merenovasi rumahnya. Di tengah pekerjaannya, ia pun bertemu dengan tetangga wanita yang bersedia membantunya, Sarah.

Continue reading

Review Film Mangkujiwo

Asmara Abigail jadi kuntilanak?

Sebagai permulaan, saya ingin mengatakan bahwa ulasan kali ini adalah dari sudut pandang saya yang tidak menonton film Kuntilanak versi tahun 2000an yang diperankan Julie Estelle. Saya mengatakan demikian karena Mangkujiwo menceritakan awal mula lahirnya Kuntilanak. Mangkujiwo sendiri merupakan sekte yang muncul pada film Kuntilanak belasan tahun lalu, yang muncul kembali dalam Kuntilanak 2 (2019). Namun, saya telah menonton rangkuman cerita dari ketiga film Kuntilanak versi Julie Estelle tersebut.

Mangkujiwo yang menjanjikan cerita kelahiran kuntilanak mula-mula menceritakan dua pihak yang sedang berkonflik, yakni Tjokro Kusumo (Roy Marten) dan Brotoseno (Sujiwo Tejo). Brotoseno pernah difitnah Tjokro Kusumo dan merencanakan balas dendam ketika ia menemui Kanti (Asmara Abigail) yang dipasung juga karena fitnah Tjokro Kusumo. Ia pun membebaskan Kanti dari rivalnya itu, dan memperlakukannya secara sama. Hanya saja, Brotoseno memasung Kanti di depan salah satu cermin Pengilon Kembar, cermin kembar yang dimiliki Tjokro Kusumo dan Brotoseno. Selain dipasung, Kanti pun dikenai berbagai ritual mengerikan guna mengumpulkan amarah pada dirinya.

Continue reading

Review Film Temen Kondangan

Film yang membawa sentilan bagi para selebgram dan orang tua pengantin

Temen Kondangan adalah sebuah komedi segar yang menceritakan Putri (Prisia Nasution) yang mendapatkan undangan pernikahan dari mantannya, Dheni (Samuel Rizal). Sebagai seorang selebgram terkenal, ia merasa tertantang untuk hadir pada pernikahan Dheni dan Fitri (Olivia Lubis Jensen) dan memegang prinsip untuk tidak datang sendirian. Bingung ingin datang dengan siapa, Putri pun mengajak tiga pria untuk menemaninya ke undangan Dheni.

Continue reading