Cerita pada Generasi Micin (2018) tidak dibuka dengan pengenalan karakter utamanya, Kevin (Kevin Anggara), melainkan ayahnya, Anggara (Ferry Salim). Dikisahkan Anggara adalah pedagang yang bekerja keras. Ketika menikah, ia menjanjikan ruko mewah pada istrinya (Mellisa Karim), yang belum terwujud hingga masa kini. Cerita kemudian beralih ke masa kini, menunjukkan Kevin yang membawa karakter generasi kini (kelak disebut generasi micin) yang enggan bersosialisasi dan banyak menghabiskan waktu di depan game dan komputer. Film pun turut memperkenalkan Trisno (Morgan Oey), paman Kevin yang diceritakan berasal dari generasi 90-an yang sebenarnya pintar tapi lamban. Mengumpulkan ketiga tokoh tersebut, tujuan film membandingkan generasi kini dengan generasi orang tua kita sudah tercapai, tetapi hanya sebatas permukaan. Bergulir ke babak keduanya, film ini seolah tidak jelas tujuannya ingin bercerita tentang apa dan berhenti membandingkan ketiga generasi yang diwakilkan ketiga tokoh tersebut.
Continue readingMonthly Archives: November 2020
Review Film Belok Kanan Barcelona (2018)
Bukan, film ini bukan tentang kisah seseorang yang keluar negeri demi melihat klub bola favoritnya ataupun bertemu mega bintang seperti Lionel Messi. Diberi judul Belok Kanan Barcelona, film ini sejatinya menceritakan empat sahabat sejak SMA yang kelak berkumpul kembali. Adhitya Mulya kembali menjadi pemilik naskah yang mengadaptasi film ini dari salah satu novel larisnya, Traveler’s Tale – Belok Kanan: Barcelona. Lalu, mengapa mereka diceritakan saling bertemu lagi di Barcelona?
Continue readingReview Film Pelukis Hantu
Arie Kriting kini telah mengikuti rekannya sesama komika, Bene Dion dan Ernest Prakasa dalam menjadi sutradara sekaligus penulis naskah film panjang. Arie sendiri sebenarnya sudah memiliki pengalaman dalam menyutradarai beberapa episode dari kedua season Cek Toko Sebelah: The Series. Pengalamannya mengarahkan aksi dan meracik naskahnya sendiri membuat karya perdananya, Pelukis Hantu, menjadi film Indonesia terbaik yang ditayangkan eksklusif di Disney+ Hotstar versi saya hingga saat ini. Meski demikian, film ini tetaplah memiliki kekurangan dari setiap genre yang diusungnya, drama keluarga, horor, dan tentunya komedi.
Continue readingReview Film Malik & Elsa
Kali ini saya akan membahas sebuah film yang semula direncanakan untuk tayang di bioskop tetapi beralih menjadi tayang di Disney+ Hotstar sejak bulan lalu. Malik & Elsa adalah film adaptasi dari novel berjudul sama karya Boy Candra. Saya menonton film ini tanpa membaca novelnya terlebih dahulu. Dengan demikian, ulasan yang akan saya paparkan ini berasal dari sudut pandang penonton yang belum membaca novelnya. Alhasil, saya pun kebingungan dengan struktur cerita dari film ini secara keseluruhan yang tujuannya ingin menceritakan apa. Apakah karena cerita pada novelnya juga seperti itu atau terlalu banyak plot yang hilang pada versi filmnya?
Continue readingReview Film Bidadari Mencari Sayap
Melihat tema besar yang diangkat film ini, saya sempat bingung mengapa film ini diberikan judul Bidadari Mencari Sayap. Sekilas, film terbaru dari Aria Kusumadewa ini mencoba mengajarkan kita tentang toleransi dari tokoh suami istri utama yang latar belakangnya sangat berbeda. Namun ternyata, jika diperhatikan hingga akhir, film ini memang tentang seorang wanita yang akhirnya mendapatkan kebebasan hidupnya.
Continue reading