Tag Archives: Kaninga Pictures

Review Film Budi Pekerti

Film terpenting untuk semua warganet di tahun ini

Hingga tulisan ini selesai, Budi Pekerti adalah film Indonesia terbaik dan terfavorit saya untuk tahun 2023 ini. Untuk mengakuinya, saya tidak perlu mengikuti prestasi dari film ini yang mendapatkan 17 nominasi di ajang Festival Film Indonesia (FFI) 2023 ataupun track record sang sutradara yang melahirkan Penyalin Cahaya (2022). Cukup melihat isu apa yang dibawakan dan bagaimana sang penulis naskah mengemasnya, untuk menyimpulkan bahwa Budi Pekerti adalah salah satu film yang perlu ditonton oleh lebih banyak orang di tahun ini.

Continue reading

Review Film Autobiography

Seram tanpa setan

Autobiography adalah salah satu film yang sebaiknya ditonton tanpa kita tahu lebih dulu ringkasan cerita dan komentar dari orang-orang yang menontonnya lebih dulu. Dengan demikian, alih-alih mempercayai komentar bernada “Seram tanpa setan,” penontonnya bisa merasakan sendiri kengerian yang dirasakan pemeran utamanya secara lebih genuine. Bahkan, bisa lebih takut setelah mengambil benang merah cerita filmnya dengan realita yang pernah terjadi. Tidak seperti saya, yang sejak awal langsung berekspektasi dan menanti di mana letak seramnya.

Continue reading

Review Film Penyalin Cahaya

Film terironis tahun 2022

Sejak menyabet 12 penghargaan dalam Festival Film Indonesia (FFI) tahun lalu, Penyalin Cahaya senantiasa membuat saya penasaran. Sebagus apa sih karya yang menjadi debut film panjang dari Wregas Bhanuteja ini? Ketika ditayangkan di Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) tahun lalu pun, film ini mendapatkan respon yang sangat positif, meningkatkan rasa penasaran saya. Sayangnya, film yang mengangkat isu kekerasan seksual ini terbentur sebuah kontroversi pada 3 hari sebelum perilisannya di Netflix. Diketahui, salah satu penulis skenarionya pernah terlibat kasus kekerasan seksual, membuat namanya dicoret dari credit film. Ragam reaksi pun muncul terhadap ironi tersebut, karena pasti ada perasaan tidak enak kepada korban ketika menonton film ini. Ketika mengetahui berita tersebut, sikap yang saya ambil adalah untuk tetap menanti film ini, tetap mencoba menontonnya secara objektif.

Sebagai disclaimer, sejak saya akhirnya menonton filmnya hingga menulis ulasan ini, saya sejenak memisahkan kasus yang dilakukan sang penulis dengan karyanya ini. Aspek yang akan saya bahas pun murni tentang kelebihan dan kekurangan dari filmnya. Meski demikian, saya akan sedikit memberikan pandangan saya terhadap kontroversi yang menimpa film ini. Karena setelah menonton film ini hingga selesai, pasti ada rasa yang tidak enak ketika merefleksikan yang dialami korban pada film dan dunia nyata.

Continue reading