Review Film Avatar: The Way of Water

Salah satu film yang wajib ditonton di layar terbaik

Saya sempat meremehkan popularitas Avatar (2009) yang saya pikir hanya menceritakan kehidupan para makhluk biru di bulan yang dinamai Pandora. Pikiran saya berubah seketika kala menontonnya bulan September lalu. Karya James Cameron tersebut tidak hanya mengandalkan ekosistem fiktif ciptaannya, tetapi juga cerita perjuangan melawan pihak penjajah yang menegangkan. Dramanya sendiri berlandaskan cinta kepada habitat baru dan segala kekayaan budayanya. Sajian laga yang dihadirkan pada zamannya akan begitu mengagumkan jika melihat jenis teknologi yang dilibatkan. Pada Avatar: The Way of Water, saya mendapatkan kembali kekaguman yang sama, walaupun masih merasa Avatar (2009) lah installment yang lebih baik.

Review Film The Last Duel

Sebuah film yang batal tayang di bioskop Indonesia tahun lalu

Trailer dari The Last Duel sempat saya saksikan di bioskop pada tahun lalu. Namun, film garapan Ridley Scott ini tidak kunjung tayang di bioskop Indonesia, kemungkinan karena faktor klasifikasi rating dan kelengkapan sensor. Untung saja, film berdurasi 153 menit ini sudah dapat kita saksikan di Disney+ Hotstar. Semula saya sempat bingung mengapa film ini membutuhkan durasi yang begitu panjang padahal cerita yang ingin disajikan cukup padat. Ternyata, karena adaptasi buku The Last Duel: A True Story of Trial by Combat in Medieval France ini bercerita dalam tiga bagian yang masing-masing berinti sama. Cerita kronologi sebuah kasus pemerkosaan, dari tiga sudut pandang berbeda.

Review Film West Side Story

Cerita cinta satu hari satu malam yang ternyata benar-benar mengharukan

Saya belum pernah menonton West Side Story versi tahun 1961 yang memborong penghargaan Academy Awards pada zamannya. Saya pun belum pernah melihat versi teatrikalnya. Namun, ketika saya menonton West Side Story versi terbaru ini, saya langsung menyukainya dan menganggap bahwa film ini sangat layak untuk ditonton lebih dari sekali di bioskop. Sayangnya, ketika saya menonton film ini di bioskop, studio tempat saya menonton sangatlah sepi. Bahkan, saya menjadi satu-satunya penonton yang tersisa, tidak walk out di pertengahan film. Mungkin para penonton kita masih belum begitu tertarik ke film musikal dengan cerita klasik, durasinya sampai dua setengah jam pula.

Review Film Jojo Rabbit (2019)

Film tentang kekejaman Nazi… dari anak kecil?

Saya tahu bahwa di tahun 2019 lalu kita mendapatkan banyak film istimewa yang dapat kita tonton di bioskop. Salah satunya, seharusnya Jojo Rabbit (2019) yang memenangkan titel Best Adapted Screenplay pada Academy Awards tahun lalu. Sayang sekali film ini tidak ditayangkan di Indonesia, mungkin karena mengangkat tema yang berhubungan dengan kekejaman Nazi atau memposisikan kaum Yahudi sebagai protagonis. Untung saja, film ini dapat ditonton melalui Disney+ Hotstar, yang cukup saya sesali juga karena saya baru sempat menontonnya di awal tahun ini.