Daily Archives: December 14, 2019

Review Film Darah Daging

Film tentang novelis yang berambisi menceritakan kasus perampokan oleh pelaku yang bersaudara.

Darah Daging dibuka dengan adegan Hanna (Estelle Linden) mewawancarai Salim (Donny Alamsyah) yang akan segera dihukum mati. Salim telah lama ditahan polisi atas aksi perampokan bank yang dilakukannya dan keempat temannya di masa lalu. Di antara kelima pelaku, hanya Salim yang tidak tewas ketika perampokan tersebut terjadi. Hanna ingin mendengar kronologi kejadian perampokan tersebut untuk dijadikan kisah dalam novelnya. Kemudian film pun berlanjut dengan kilas balik yang dimula dari pengenalan latar belakang para perampok.

Penggagas aksi perampokan tersebut adalah dua bersaudara Arya (Ario Bayu) dan Rahmat (Rangga Nattra) yang ingin mencari uang secara instan demi mengobati ibu mereka yang sedang sakit. Salim adalah sahabat Rahmat yang bersedia membantu dan memperkenalkan sepupunya, Borne (Tanta Ginting) untuk membekali mereka senjata, untuk berjaga-jaga. Adik laki-laki Arya dan Rahmat, Fikri (Arnold Leonard) bersikeras mengikuti aksi kakaknya karena bank yang akan mereka rampok adalah tempat Fikri bekerja. Di hari perampokan, rencana Arya untuk merampok tanpa memakan korban jiwa tampak akan berhasil hingga baku tembak terpaksa dimulai Borne, yang mengancam nyawa Fikri. Karenanya mereka berusaha menyelamatkan diri dari polisi yang tengah berpatroli. Selama masa pengejaran, Rahmat berusaha menyelamatkan nyawa adiknya, dan Arya sekalian menyelamatkan diri dari Borne yang menagih hasil perampokan dan tak segan untuk mengancam nyawanya.

Dalam mengembangkan karakter para pemerannya film ini kerap kali melakukan flashbackception. Maksudnya, ketika menceritakan aksi perampokan Salim cs dari motifnya, film juga menunjukkan flashback lain yang menunjukkan hubungan kekerabatan para tokohnya. Kita akan mudah mengerti kekompakan Arya dan kedua saudaranya juga merasakan perjuangan dua sahabat, Salim dan Rahmat, sebelum berniat merampok bank. Pola ini digunakan hingga akhir film termasuk ketika film menunjukkan hubungan kasih sayang antara Arya, kedua saudaranya, dan ibu mereka.

Suasana perampokan yang digambarkan pada film kurang realistis karena Salim cs tampak mudah menguasai bank yang ditargetkan tanpa menarik perhatian orang-orang di luar bank. Bahkan ketika merampok pun mereka hanya mengenakan helm full face yang terbuka untuk penyamarannya. Aksi baku tembak antara mereka dan para polisi pun tampak dimulai secara canggung dan kebetulan, dengan reaksi para polisinya juga yang kurang realistis. Para figuran pada film ini pun dibuat tidak realistis ketika para tokoh melewati mereka dengan membawa senapan berbahaya, baik di jalanan, adegan di pasar, dan adegan di sekolah. Film menambahkan plot ketika kelima perampok terpecah menjadi dua kubu, Arya dan para saudaranya, juga Salim dan Borne, yang saling berselisih selama pengejaran, menambahkan bumbu konflik kepentingan pada film. Pada plot tersebut karakter brutal Bornelah yang mencuri perhatian, sukses membuat para penonton menginginkannya untuk cepat tewas.

Dua babak awal pada film ini bergulir dengan meninggalkan banyak pertanyaan. Salah duanya adalah alasan Hanna tertarik untuk mengangkat cerita para perampok dan mengapa adegan di sekolah pada film perlu dihadirkan. Keduanya ternyata terjawab setelah film menunjukkan dua twist-nya berturut-turut. Pertama, mengenai hubungan sebenarnya antara Hanna dan tiga bersaudara yang tewas. Kedua, mengenai hubungan sebenarnya antara Arya bersaudara dan ibu mereka. Dengan tambahan karakter yang tak terduga, babak ketiga dari film ini dibuat dengan begitu mengharukan. Meski demikian, ilustrasi tumbuh kembang Arya dan saudaranya beserta ibunya digambarkan dengan kurang konsisten.

Saya cukup bingung ketika memberikan nilai untuk film ini. Kesalahan-kesalahan mendetil pada film ini cukup menghilangkan rasa yang ingin disampaikan cerita dari film. Semula saya berpikir untuk memberikan nilai antara 4 atau 5 hingga film ini memberikan akhir yang cukup menyentuh. Akhirnya saya pun menambahkan sedikit nilai, menjadi 5.5 dari 10 untuk Darah Daging.