Tag Archives: Maxima Pictures

Multireview Edisi 22: 4 Film Indonesia Agustus 2023

Pada bulan Agustus kemarin, saya sempat menonton 9 film Indonesia yang tayang di bioskop. Jumlah yang di atas ekspektasi karena ragam komentar yang saya dengar terkait film-film yang tayang. Karenanya, ada beberapa film yang saya tonton hanya demi menuntaskan rasa penasaran. Berikut ini adalah ulasan singkat dari 4 film yang hingga saat ini belum saya muat diurut berdasarkan waktu tonton saya. Benar bahwa keempatnya adalah film yang tampil beda meski memiliki genre yang populer (drama dan horor).

Continue reading

Multireview Edisi 18: 4 Film Horor Indonesia Maret 2023

Tulisan ini dikhususkan untuk merangkum ulasan 4 film Indonesia yang saya tonton pada bulan Maret lalu tetapi belum sempat dijadikan tulisan panjang. Ternyata, keempat film yang akan saya ulas memiliki kesamaan, yakni sama-sama bergenre horor. Pertama kalinya di tahun ini saya akan membuat tulisan multireview bulanan yang berisi jajaran film bergenre sama. Sebagai informasi tambahan, hingga akhir Maret lalu, sudah ada 17 judul berbeda yang memiliki genre terfavorit bagi penonton kita ini. Tentu tidak semua sempat dan ingin saya tonton. Angka yang tidak kecil, tetapi cukup mengkhawatirkan apabila tidak dibarengi peningkatan kualitas.

Continue reading

Review Film Merindu Cahaya de Amstel

Film “jalan-jalan ke luar negeri” yang agak tertolong duo Amanda

Sebagai sebuah disclaimer, saya belum pernah membaca novel Merindu Cahaya de Amstel karya Arumi E yang diadaptasi kisahnya ke dalam film ini. Maka itu, saya dapat leluasa mengulas cerita dari film ini tanpa perlu melirik cerita dalam novelnya. Novelnya sendiri konon terinspirasi dari kisah nyata, tentang seorang wanita Eropa yang menjadi mualaf dan merasa bahwa memeluk Islam adalah keputusan terbaik dalam hidupnya. Sayang sekali, tampaknya film garapan Hadrah Daeng Ratu ini kurang menonjolkan itu.

Continue reading

Review Film Aku Tahu Kapan Kamu Mati

Lagi-lagi film adaptasi Wattpad

Aku Tahu Kapan Kamu Mati langsung dibuka dengan sebuah adegan situasi komedi ketika seorang pasien di rumah sakit mengalami mati suri. Ya, mati suri. Itulah yang terjadi pada Siena (Natasha Wilona), yang membuat ketiga temannya ketakutan ketika ia kembali ke asramanya. Ketiga temannya itu adalah Flo (Ria Ricis), Neni (Fitria Rasyidi), dan Vina (Ryma Karimah) yang baru mendapat kabar bahwa sahabat mereka itu telah meninggal dunia. Kabar mati surinya Siena tentu menjadi buah bibir di sekolahnya. Brama (Al Ghazali), siswa yang menyukai Siena, senang bahwa Siena kembali hidup lagi. Lain dengan reaksi Denisa (Sonia Alexa), mantan pacar Brama, yang tidak menyukai kembalinya Siena karena merasa Siena telah merebut Brama darinya.

Siena tidak hanya mengalami tekanan dari Denisa pasca mati surinya. Baik di sekolah maupun di asrama, ia beberapa kali melihat penampakan arwah. Bersamaan dengan penampakan yang ia lihat, satu persatu kematian terjadi. Siena pun menganggap bahwa setiap kali ia melihat penampakan, maka ada orang lain yang akan mati dalam waktu dekat. Tentu para sahabatnya tidak begitu saja percaya dan malah menganggap Siena aneh. Ia pun mulai cemas ketika ia melihat arwah yang mengikuti Brama, memberi ia firasat akan kematian Brama.

Continue reading