12 Film Mancanegara 2023 Pilihan

Ada sebanyak 70 film dari luar negeri rilisan tahun 2023 yang sempat saya tonton sepanjang tahun lalu. Sumbernya semakin beragam karena tidak hanya dari penayangan di bioskop atau layanan streaming. Rekap semua film tersebut diurutkan dari yang terbaik (menurut saya) dapat dilihat pada list Letterboxd berikut. Namun, daftar pada tulisan ini akan diisi dengan entri yang lebih subjektif, yang lebih saya ingin rekomendasikan. Maka itu saya lebih menggunakan diksi “Pilihan” alih-alih “Terbaik” atau “Terfavorit”.

Seperti biasa, penjelasan mengapa sebuah film saya taruh di urutan tertentu mungkin akan mengandung spoiler. Jadi, pembaca yang masih menghindari spoiler mohon untuk berhati-hati.

Honorable Mentions

Berikut adalah 6 film yang hampir masuk ke daftar utama pada tulisan ini dalam urutan alfabetis. Keenamnya tetap saya inginkan untuk bisa mendapatkan lebih banyak penonton di lain kesempatan.

  • Concrete Utopia yang secara satir menggambarkan sistem demokrasi setelah sebuah bencana besar terjadi. Ceritanya akan semakin kelam kala mengungkap sisi natural manusia ketika hukum rimba kembali berlaku. Konklusinya menunjukkan ilusi mata yang menyiratkan bagaimana seharusnya rasa kemanusiaan ditunjukkan pada masa sulit, dengan tidak memperhatikan lagi perbedaan kelas.
  • Guardians of the Galaxy Vol. 3 sebagai perwakilan action dari jagat sinema besar di tahun 2023 lalu. Melalui petualangan yang padat dan deretan aksi intens sejak Infinity War lima tahun silam, kita turut diajak untuk makin mengenal para jagoan galaksi yang semakin kompak. Siapa sangka pula karya terakhir James Gunn untuk MCU ini menjadi action yang paling mengharukan di tahun ini?
  • Missing yang menghadirkan proses sang anak untuk lebih mengenal dan berdamai dengan sang ibu yang menghilang. Sebagai film yang menggunakan layar komputer dan sejumlah aplikasi kekinian dalam bercerita, twist yang dimilikinya lebih tak terduga dibanding pendahulunya, Searching (2018). Begitu juga intensitas ketegangan yang ditawarkan kala protagonis kita melakukan pencariannya.
  • No More Bets yang membawakan tema cukup relevan dengan keresahan warganet akan maraknya judi online di tahun lalu. Filmnya efektif menggambarkan bagaimana usaha penuh scam tersebut beroperasi dan mengumpulkan uang dari para korbannya secara sistematis. Kita dapat mengatakan film ini sebagai film layanan masyarakat dengan sentuhan drama yang pas dari empat sudut pandang yang dipaparkannya.
  • Perfect Days, film tanpa konflik besar karena punya naskah sederhana tetapi dieksekusi dengan hampir sempurna. Siapa sangka film ini dapat menjadi medium yang mengajak penontonnya untuk bersyukur setiap hari. Bahwasanya kebahagiaan bisa didapat tanpa harta mewah ataupun pekerjaan bergengsi, cukup dengan memastikan hari-hari kita berjalan sesuai rencana.
  • Saw X yang kembali menampilkan sosok John Kramer yang ikonik. Permainan yang dibawakan sang vigilante terasa lebih personal. Kita juga akan melihat setegas apa prinsip yang dianutnya sebagai seorang “motivator” hidup.

Langsung saja, inilah 12 film mancanegara pilihan versi saya dari tahun lalu.

12. Soulmate

Film ini adalah salah satu film terindah yang saya tonton di tahun lalu. Konklusinya memaknai ulang “belahan jiwa” dengan lebih pedih, setelah sebelumnya menggambarkan bagaimana dua sahabat dengan kepribadian berbeda selalu dipertemukan kembali walau menempuh jalan berbeda pula. Momen terfavorit saya adalah ketika salah satu karakter utamanya memikirkan betapa ia baru melihat punggung sahabatnya, saking mereka selalu berdampingan.

11. Babylon

Sebuah surat cinta untuk perkembangan industri perfilman yang dibawakan dengan sangat meriah dari sudut pandang dua tokoh utamanya yang bermimpi besar dan saling mencintai sejak perjumpaan pertama. Dari perspektif lain, film ini juga mengutarakan keresahan para pelaku industri sejak era film bisu yang disampaikan secara total. Momen terfavorit saya hadir sejak naskahnya menunjukkan perbedaan sikap dari dua karakter kita akan era perfilman yang senantiasa berubah.

10. La Luna

Salah satu komedi terpenting dari tahun lalu, yang berasal dari negara tetangga dan mengangkat isu yang relevan di negara kita. Setelah menyajikan hiburan segar, filmnya bisa tampil lebih kompleks ketika mengungkap tujuan terselubung akan adanya La Luna, yang semakin menyentil pemikiran kaum konservatif. Sekuens penutupnya menunjukkan bagaimana seharusnya kehidupan bermasyarakat terjalin di lingkungan yang warganya mengimani ungkapan “Allah maha melihat”.

Urutan ke-9 sampai 6 berikut diisi oleh film-film animasi, karena bagi saya 2023 adalah tahunnya film animasi. Dengan keunggulan masing-masing, saya tempatkan keempatnya dalam urutan yang saling berdekatan.

9. The Boy and The Heron

Film ini menjadi milestone bagi saya dan penonton lain, sebagai film Ghibli pertama yang ditonton di layar lebar. Petualangan yang dialami protagonisnya lebih sederhana, tetapi terasa lebih personal. Pengembangan karakternya pun sudah tepat bila sang penulis ingin menggambarkan proses berdamai dengan duka dari seorang bocah.

8. Nimona

Peleburan budaya antara kerajaan di era pertengahan dengan peradaban penuh teknologi mutahir sudah menarik sejak adegan pembukanya. Satu lagi animasi yang tabu untuk dibayangkan versi live action-nya. Asal-usul kerajaan, aksi menyelamatkan diri dengan bantuan makhluk maha berubah bentuk, hingga alegori yang mengharukan tentang kaum yang tidak diterima, semua dipaparkan dengan alur yang efektif dan efisien.

7. Teenage Mutant Ninja Turtles: Mutant Mayhem

Film ini memberikan pengalaman ibarat menonton sebuah komik yang menyenangkan berkat sisipan sejumlah referensi pop culture yang sangat luas. Tidak hanya ceritanya yang padat (karena dimulai dengan origin dari para mutan itu sendiri), pengembangan karakternya pun hadir begitu efektif. Resolusi atas aksi klimaksnya ibarat ungkapan “Killing two birds with one stone,” karena menjadi ajang pembuktian baik bagi para kura-kura ninja maupun karakter remaja yang menjadi teman mereka.

6. Spider-Man: Across The Spider-Verse

Film yang disebut sebagai “Lebaran Spider-Man” ini sukses memanjakan mata sejak menit pertamanya. Animasi terkompleks yang hadir di tahun ini. Setiap teknik atau efek animasi seolah turut mendefinisikan karakter atas para manusia laba-laba dari berbagai semesta. Seandainya ceritanya tidak sengaja dibagi dua, atau dipotong beberapa menit lebih awal, film ini akan saya tempatkan di urutan yang lebih tinggi, bersinar sendiri di hadapan tiga animasi sebelumnya pada daftar ini.

5. Oppenheimer

Proses penciptaan bom atom sejak dalam pemikiran dipaparkan sangat detil oleh Nolan. Pun penjelasan ilmiah mengenai atom yang akan mudah dimengerti, termasuk oleh penonton yang sudah meng-unlearn Fisika Inti. Dengan jenius, naskahnya dibagi dalam dua bagian yang dianalogikan sebagai Fisi dan Fusi. Bagian terfavorit saya dari film ini adalah ketika filmnya sejenak beralih menunjukkan pikiran horor yang dialami protagonisnya, yang sejatinya menunjukkan rasa bersalahnya.

4. Past Lives

Di tahun ini lumayan banyak saya mendapatkan film dengan cerita yang sederhana tetapi meninggalkan banyak makna. Salah satunya film ini, yang menceritakan dua orang dewasa yang dipertemukan kembali sejak pengalaman cinta monyet semasa kecil. Kerinduan yang digambarkan kedua karakternya begitu realistis. Begitu juga dengan resolusinya yang mendatangkan ungkapan “Begitulah sepatutnya cerita cinta masa lalu diakhiri.” Berbagai skenario “what-if” yang dibayangkan karakternya digambarkan tanpa gimmick aneh apapun. Secara tak terduga, sosok “orang ketiga” di antara mereka pun dikembangkan tidak sepasif pada kisah cinta masa lalu lainnya.

3. Killers of The Flower Moon

Jika dipikirkan lagi, film ini adalah sebuah bentuk penghormatan terhadap suku Indian Osage, yang dalam ceritanya menjadi korban atas “penjajahan” sistematis oleh kaum pendatang berkulit putih. Otak dari segala pembunuhan, modusnya, hingga motifnya dipaparkan sangat gamblang, tidak pernah sengaja disembunyikan seperti pada sebuah film whodunit. Resolusinya dikemas secara unik sebagai sebuah refleksi untuk penonton di masa depan tentang kejahatan kaum penjajah di masa lalu.

2. Monster

Kisah tentang seorang ibu yang mendapati anaknya berlaku aneh sepulang sekolah, seolah sang anak baru mengalami perundungan. Premis tersebut dikembangkan sebagai cerita yang dipaparkan dalam tiga sudut pandang dengan intensitas emosi yang strictly meningkat. Setiap sudut pandangnya setia tampil semakin detil dan menunjukkan kebenaran baru. Efeknya apa? Untuk menyentil penontonnya yang maha benar untuk memahami sudut pandang yang lebih besar akan sebuah persoalan sebelum menghakimi. Kesan tragis yang muncul pada adegan penutupnya ter-deliver dengan maksimal.

1. Barbie

Bahasan yang cukup berat tentang feminisme dan cacatnya paham patriarki dikemas dalam dialog-dialog ringan beriringan dengan sejarah tentang penciptaan Barbie. Dengan demikian, film ini tidak hanya untuk para penggemar boneka dari Mattel tersebut, tetapi untuk semua orang yang hampir kehilangan jati dirinya kala menjawab ekspektasi dari society. Kemunculan sosok Ruth Handler di babak ketiganya menegaskan bahwa sebuah gagasan tidak akan pernah mati walaupun penggagasnya sudah berjumpa dengan kematian.

3 thoughts on “12 Film Mancanegara 2023 Pilihan

  1. Fradita

    Yay Barbie nomor satuuu šŸ˜€ Menarik pilihan film2nya, semoga yang belum aku tonton di 2023 bisa secepatnya ditonton. Dari list ini paling penasaran sama No More Bets dan Killers of The Flower Moon!

    Like

    Reply
    1. newadityaap Post author

      Kalau KOTFM katanya sih udah ada di Apple TV. No More Bets itu yg sedih pas muncul di Indo tayang terbatas, kegeprek pula sama film Air Mata dan Sherina. Padahal bisa buat materi pencerdasan instan buat kaum pecandu judi online.

      Like

      Reply
  2. Pingback: Review Film The Holdovers | Notes of Hobbies

Leave a comment