Tag Archives: drama

Review Film Not Friends

Film tentang jatuh cinta kepada film dari Thailand

Sejak akhir tahun lalu saya menanti Not Friends bukan karena telah dipilih untuk mewakili Thailand dalam ajang Oscar 2024. Premisnya yang tentang proses pembuatan film pendek untuk teman SMA yang sudah meninggal lebih menarik dibandingkan titel “film terbaik” yang sudah diberikan banyak orang. Apalagi tahun lalu kita pun sudah punya Jatuh Cinta Seperti di Film-Film (2023) yang dengan indahnya mengemas sebuah surat cinta untuk mereka yang pernah merasakan proses pembuatan film. Saya pun lekas bertanya, “Surat cinta macam apa lagi yang akan saya saksikan?”

Continue reading

Review Film Bu Tejo Sowan Jakarta

Bu Tejo masuk bioskop!

Saya ingat ketika 3.5 tahun lalu sebagian besar dari kita sudah penat dengan kondisi pandemi yang mengharuskan kita untuk lebih banyak di rumah. Saat itu, sebuah hiburan segar yang mudah diakses semua orang hadir dalam wujud film pendek berjudul Tilik (2018). Di film tersebut, ada karakter bernama Bu Tejo dengan gaya bicara yang sangat khas kala mengobrol dengan para tetangganya. Keunikan tersebut membuat karakter Bu Tejo mendadak populer pada saat itu, hingga kisahnya diekspansi dalam wujud series. Kali ini, popularitas Bu Tejo dimanfaatkan dengan mengangkat cerita keluarganya dalam sebuah film panjang berjudul Bu Tejo Sowan Jakarta.

Continue reading

Review Film Ancika: Dia Yang Bersamaku 1995

Ketika Dilan berganti PH dan pemeran

Dua film terakhir yang diadaptasi dari seri novel Dilan terbilang mengejutkan. Milea: Suara Dari Dilan (2020), termasuk versi extended-nya cenderung mengecewakan karena bak berupa rangkuman dari dua film Dilan sebelumnya ditambah beberapa menit cerita baru. Sedangkan Ancika: Dia Yang Bersamaku 1995 sempat membuat ragu penggemarnya karena adanya pergantian pemeran Dilan. Sosok Ancika yang pernah diperkenalkan di film sebelumnya pun diperankan oleh aktris yang berbeda. Tidak hanya pemeran utamanya, ternyata film terakhir dari franchise Dilan ini pun datang dari sutradara dan rumah produksi yang berbeda.

Continue reading

Review Film Suami Yang Lain

Film tentang istri yang selingkuh, akankah lebih sensasional?

Film Indonesia pertama dari tahun 2024 yang saya tonton adalah Suami Yang Lain. Penulisnya pernah sukses dengan serial sensasional tentang seorang suami yang berselingkuh, yang kini masih menulis cerita untuk tema yang sama. Tagline bahwa cerita yang ditulisnya terinspirasi dari kisah nyata pun kembali digunakan. Bedanya, pihak yang diceritakan berselingkuh adalah istri. Yang menarik adalah bagaimana nanti sang penulis mengembangkan karakter dari tiap tokohnya dan reaksi penontonnya akan cerita yang tersaji. Karena dalam drama tentang perselingkuhan yang sudah-sudah, sebagian besar pelakunya adalah lelaki alias pihak suami.

Continue reading

Review Film Are You There God? It’s Me Margaret

Film yang menunjukkan polosnya seorang siswi dalam melihat agama

Are You There God? It’s Me Margaret. adalah film yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya Judy Blume, yang kini sudah dapat disaksikan di Netflix. Naskah dari sutradara Kelly Fremon Craig tetap setia menghadirkan latar tahun 1970. Judulnya sendiri diambil dari dialog antara tokoh utamanya yang polos dengan Tuhannya. Ya, sepanjang durasi dari filmnya kita akan melihat sudut pandang seorang gadis yang baru memasuki usia remaja terhadap rasa keingin tahuannya.

Continue reading

Review Film The Boy and The Heron

Akhirnya bisa menonton film Ghibli di bioskop!

Saya jarang menonton animasi dari Studio Ghibli. Namun, saya tidak akan melewatkan kesempatan untuk menyaksikan salah satu karya mereka di layar lebar. Kesempatan tersebut hadir lewat The Boy and The Heron, karya terbaru dari Hayao Miyazaki yang begitu personal. Banyak opini yang mengatakan bahwa kita perlu menontonnya dua kali untuk mendapatkan pengalaman maksimal, yang membuat kita dekat dengan sang sutradara dan penulis naskah. Namun, dalam kali pertama menontonnya, saya segera bisa menyimpulkan bahwa Miyazaki berhasil menyusun cerita yang tepat tentang menghadapi duka.

Continue reading

Review Film Monster (Kaibutsu)

Satu lagi film pengaduk perasaan dalam konteks yang lebih dekat

Di akhir tahun ini, kita mendapatkan dua film berjudul Monster yang sayangnya sama-sama belum dirilis secara reguler baik di bioskop maupun layanan streaming. Film Monster yang sempat saya tonton ini pernah ditayangkan di Japanese Film Festival 2023 lalu dan akan masuk ke jaringan bioskop Indonesia pada Januari 2024 nanti. Alasan saya tidak melewatkannya kemarin adalah karena film ini merupakan karya terbaru dari Hirokazu Kore-eda, sosok yang menyutradarai dan menulis naskah Broker (2022), film terfavorit saya di tahun lalu.

Continue reading

Review Film Perfect Days

Film tentang kehidupan sehari-hari yang ternyata tidak monoton

Saya berkesempatan menonton Perfect Days pada penayangannya di Japanese Film Festival 2023 yang lalu. Kala itu, fakta yang menjadi daya tarik utamanya adalah bahwa karya dari Wim Wenders ini menjadi wakil Jepang di ajang Academy Awards ke-96. Ketika menontonnya sendiri, ada ekspektasi yang tidak terjawab dari film dengan cerita yang sederhana ini. Namun, bukan berarti bahwa film ini tidak perlu ditonton atau direkomendasikan.

Continue reading

Review Film Rumah Masa Depan

Adaptasi sinetron lawas yang dikemas sangat ringan

Rumah Masa Depan ternyata adalah film yang diadaptasi dari sinetron mingguan berjudul sama di tahun 1984. Fakta tersebut baru saya ketahui beberapa saat sebelum menontonnya. Namun, saya belum pernah menonton sinetron lawas tersebut. Maka, setelah membaca rangkuman cerita pada materi aslinya, saya hanya bisa berasumsi bahwa film yang disutradarai Danial Rifki ini merupakan prekuel dari sinetronnya. Sebagaimana cerita yang dibawakan Losmen Bu Broto (2021) terhadap serial lawas Losmen.

Continue reading

Review Film La Luna

Film reliji kolaborasi tiga negara Asia

Secara tak terduga, La Luna dengan mudahnya menjadi salah satu film komedi Asia favorit saya di tahun ini. Film hasil kolaborasi 3 negara (Singapura, Malaysia, dan Hongkong) ini membawa isu keagamaan yang akan mudah relevan dengan kondisi kehidupan beragama di negara Asia Tenggara lain, terutama Indonesia. Meski demikian, karya terbaru dari sutradara M. Raihan Halim ini tidak pernah terasa berat karena dikemas dalam ide komedi yang segar.

Continue reading