Monthly Archives: November 2021

Multireview Edisi 2: 4 Film Pilihan dari HBO GO

Per bulan April dan Mei lalu saya sempat ikut berlangganan HBO GO demi ikut menonton Zack Snyder’s Justice League. Memanfaatkan masa aktif, setidaknya ada 11 judul yang sempat saya tonton melalui platform tersebut. Di kesempatan kali ini, saya akan coba mengulas dengan singkat 4 judul film yang cukup menarik dan sebagian diantaranya termasuk film baru (ada juga yang sempat mampir sebentar di bioskop di Indonesia).

Continue reading

Review Film Aum!

Mockumentary terbaru yang bikin penontonnya juga ikut tegang

Aum! yang ditayangkan di Bioskop Online, minimal akan masuk ke dalam daftar Honorable Mention bila saya nanti berniat membuat daftar film Indonesia 2021 terfavorit. Kemunculannya, walau tidak ikut meramaikan momentum reopening bioskop, tetap meramaikan keberagaman perfilman Indonesia yang tahun ini perlahan bangkit. Sebelum mulai mengulas keunikan dan kekurangan dari film ini, saya ingin memberi tahu kalian bahwa film ini termasuk film yang worth to try to enjoy.

Continue reading

Review Film Surga yang Tak Dirindukan 3

Ketika Reza Rahadian tampil kembali dengan karakter yang berbeda dari film sebelumnya.

Sejak bulan lalu, saya sebenarnya berencana untuk turut mengulas Surga yang Tak Dirindukan 3 – yang saya tonton saat libur Lebaran lalu – dalam artikel multireview film Indonesia saya yang pertama. Ternyata, cukup banyak hal menarik yang saya ingat dari film ini, membuat saya batal mengulasnya melalui tulisan yang relatif pendek. Mengapa? Karena film ini memiliki sejumlah kejutan baik dari segi cerita, pemeran tokohnya, hingga opsi humor yang lebih segar.

Continue reading

Review Film Persepsi

Film yang sukses mempermainkan persepsi penonton, sesuai judulnya

Persepsi, yang dapat kalian tonton di platform Bioskop Online, adalah film Indonesia kedua di tahun ini yang ketika selesai menontonnya membuat saya ingin menggerutu “Apa-apaan ini???” Reaksi tersebut jelas berbeda ketika saya menonton beberapa judul film horor yang sudah saya ekspektasikan jelek sebelumnya. Film ini memang punya potensi untuk menjadi sebuah thriller yang decent, sayangnya harus dirusak oleh pilihan konklusinya.

Continue reading

Review Film Valentine (2017)

Ketika Indonesia pernah punya film superhero wanita yang lumayan

Saya agak menyesal ketika tahun 2017 lalu melewatkan sebuah film laga dari dalam negeri, yang tokoh utamanya adalah seorang wanita dari kalangan biasa. Valentine pada tahun tersebut hanya muncul sebentar di bioskop sebelum sang produser menariknya lagi dari peredaran (alasan terakhir yang saya dengar adalah efek kualitas akhir dari filmnya). Untung saja ketika men-subscribe HBO GO demi menonton Justice League versinya Zack Snyder (yang akan saya usahakan untuk mengulasnya juga dalam waktu dekat), saya menemukan film ini, yang langsung menjadi daftar tontonan saya kala itu.

Latar tempat dari Valentine adalah Batavia City, versi fiktif dari kota Jakarta, yang oleh sang penulis dijadikan versi Indonesia dari Gotham City. Batavia City adalah kota penuh aksi kriminalitas, apalagi sejak kemunculan Shadow, yang dalam film ini lebih sebagai enabler atas aksi kejahatan di seluruh kota. Suasana ini menginspirasi Bono (Matthew Settle) untuk membuat film bertema superhero guna memberi harapan kepada warga kota akan adanya suasana yang lebih baik. Namun, idenya tidak dilirik para produser, pun ia belum menemukan pemeran utama wanita yang tepat untuk filmnya. Hingga suatu malam, Bono menemukan bakat beladiri Srimaya (Estelle Linden) dan menawarkannya untuk menjadi tokoh utama dari filmnya, Valentine. Demi mewujudkan filmnya, Bono pun berencana untuk membuat video teaser dari Valentine, yang mengharuskan Sri untuk benar-benar bertarung menumpas kejahatan.

Continue reading

Review Film Detak

Ya, Detak adalah judul versi director’s cut dari Tarian Lengger Maut

Tarian Lengger Maut adalah film Indonesia pertama yang saya tonton di bioskop pada 2021 setelah setahun lebih tidak ke bioskop karena faktor pandemi dan kewaspadaan akan kerumunan. Namun, seselesainya saya menonton, hanya sebuah kekecewaan yang dapat saya bawa pulang dari film berdurasi 71 menit ini. Kemudian, pada akhir September yang lalu muncullah versi director’s cut dari film ini dengan judul dan poster yang berbeda, dengan durasi yang lebih panjang sekitar 30 menit layaknya film-film “normal”. Pertanyaannya, apakah kekecewaan saya terobati oleh Detak?

Continue reading

Multireview: 3 Film Indonesia dari Disney+ Hotstar

Pada bulan April dan Mei lalu saya sempat cuti panjang dengan tidak membuat tulisan apapun tentang film. Namun, bukan berarti saya meninggalkan hobi saya yang masih dapat dibilang baru ini. Dapat dibilang, saya justru cukup banyak menonton hingga kekurangan waktu untuk mengurus blog ini dengan membuat berbagai tulisan baru. Alhasil, apabila saya membahasnya kini, pasti ingatan saya akan film-film yang ditonton pada saat itu akan kian menipis. Namun, kali ini saya akan membahas secara singkat 3 film Indonesia terbaru yang dapat disaksikan di Disney+ Hotstar sejak semester pertama di tahun ini. Tulisan ini juga sebagai eksperimen format baru saya dalam mengulas film-film dalam satu waktu secara singkat.

Continue reading

Review Film Those Who Wish Me Dead

Ketika saksi pembunuhan bertemu pemadam kebakaran yang sedang trauma

Those Who Wish Me Dead dibuka dengan pengenalan dua tokoh utama kita yang semula tidak saling kenal. Mereka adalah Hannah (Angelina Jolie), seorang smokejumper wanita dan Connor (Finn Little), seorang anak yang sedang dibawa kabur oleh ayahnya. Hannah tengah memiliki trauma berkat kegagalan misi penyelamatannya di masa lalu. Sementara itu Connor akhirnya harus menyaksikan ayahnya tewas berkat dua pembunuh yang mengincar sebuah rahasia.

Continue reading